Beranda
Jaringan
Penjelasan EtherChannel
Anonymous Anonymous
06.03

Penjelasan EtherChannel

Penjelasan EtherChannel

Penjelasan EtherChannel-KediriSiber

EtherChannel, sebuah entitas canggih dalam lanskap jaringan, merentangkan batas konvensional dengan menggabungkan multiple link pada switch menjadi sebuah junction virtual. Persekutuan ini, yang sering dikenal sebagai "Link Aggregation" atau "Port Channel," melibatkan penggabungan beberapa koneksi fisik menjadi jalur logis yang bukan hanya lebih kuat, tetapi juga efisien.

Tujuan utama EtherChannel adalah melampaui batasan bandwidth dan menghadirkan redundansi secara fisik. Ketika EtherChannel muncul dalam pemandangan jaringan, kabel fisik yang biasanya berseliweran antara dua perangkat atau switch disatukan dalam sebuah konsorsium. Dalam konsorsium ini, koneksi fisik berkolaborasi, saling berbagi beban lalu lintas, mencegah kenyataan pahit di mana satu jalur terlalu terbebani sementara yang lain berdiam diri dengan kapasitasnya yang tidak terpakai.

EtherChannel, sebagai konsep revolusioner, membawa beberapa keuntungan klutch:

  1. Peningkatan Kapasitas: Penggabungan beberapa koneksi fisik menjadikan throughput keseluruhan dapat ditingkatkan, mengatasi hambatan bandwidth pada tingkat koneksi individual.
  2. Redundansi: EtherChannel adalah pahlawan ketika koneksi fisik mengalami kemunduran atau kegagalan; lalu lintas tetap bersiaran melalui jalur lain yang masih berfungsi.
  3. Penyeimbangan Beban: Dalam dunia EtherChannel, lalu lintas ditata secara merata di antara koneksi, mencegah kelebihan beban pada satu saluran tertentu.
  4. Peningkatan Kinerja: EtherChannel bukan hanya tentang kekuatan fisik; dalam beberapa konteks, ia membantu mempercepat respons jaringan dan mengecilkan angka latensi.

EtherChannel tidak tunduk pada satu konfigurasi tunggal; sebaliknya, ia bervariasi berdasarkan perangkat jaringan dan protokol yang mendukungnya. Sebuah implementasi sederhana bisa melibatkan dua perangkat, sementara konfigurasi yang kompleks mengaitkan EtherChannel untuk menghubungkan sejumlah switch atau perangkat dalam tatanan jaringan yang lebih luas.

Perlu diingat, untuk memanfaatkan EtherChannel, perangkat terlibat harus memeluk teknologi ini dan diatur dengan hati-hati demi konsistensi dan kelangsungan fungsionalitas. Dalam era konektivitas yang semakin kompleks, EtherChannel adalah pilar inovatif yang membuka pintu bagi jaringan yang lebih tangguh dan andal.



Penjelasan EtherChannel-KediriSiber
       
          Dengan etherchannel, beberapa link digroup ke dalam sebuah port-channel yang dapat dikonfigurasi pada interface virtualnya sesuai kebutuhan.
Penjelasan EtherChannel-KediriSiber

EtherChannel Negotiation
Sebuah etherchannel dapat dibangun dengan menggunakan satu dari tiga mekanisme berikut

    - PAgP : cisco’s proprietary
    - LACP : open standard IEEE 802.3ad
    - Static Persistence (“on”) : No negotiation

Dalam melibatkan konfigurasi etherchannel, tiga mekanisme utama muncul sebagai penopang utama. Meskipun setiap mekanisme memiliki potensi untuk mencukupi sebagian besar skenario, penyeleksian yang bijaksana tetap memerlukan pertimbangan yang mendalam. Salah satu dari triumvirat ini adalah LACP (Link Aggregation Control Protocol).

LACP, yang membawa misi melindungi switching loop yang bersumber dari miskonfigurasi, muncul sebagai garda terdepan dalam menanggulangi tantangan ini. Saat diaktifkan, etherchannel akan melewati proses pembentukan hanya setelah negosiasi berhasil antara kedua switch yang terlibat. Meskipun ini membawa keunggulan dalam melindungi integritas jaringan, tidak dapat diabaikan bahwa negosiasi ini mampu menyebabkan keterlambatan yang patut dipertimbangkan.

Untuk merangkai etherchannel dengan LACP, setiap sisi interface diwajibkan mengambil posisi di antara dua opsi, yaitu mode active atau passive. Interface yang diberi konfigurasi mode active akan mencetuskan inisiasi negosiasi etherchannel, sementara mode passive akan memberikan tanggapan khusus terhadap permintaan LACP dari interface active. Sementara ini mencerminkan dasar yang mirip dengan PAgP, pembedaannya terletak pada mode yang diadopsi. PAgP membawa mode desirable untuk menggalang negosiasi etherchannel, sementara mode auto bersifat responsif terhadap tuntutan PAgP.

Oleh karena itu, terlepas dari kesamaan esensial, memahami bahwa pemilihan mode dan protokol memegang peranan sentral dalam menetapkan arah jaringan. Etherchannel melalui LACP, dengan segala keunggulannya dan pertimbangan yang perlu dilakukan, tetap menjadi pilihan yang cerdas untuk menggambarkan struktur jaringan yang tangguh dan responsif.



Penjelasan EtherChannel-KediriSiber
Konfigurasi Etherchannel :
S1(config)#interface range f0/13 -15
S1(config-if-range)#channel-group 1 mode ?
  active      Enable LACP unconditionally
  auto        Enable PAgP only if a PAgP device is detected
  desirable Enable PAgP unconditionally
  on          Enable Etherchannel only
  passive   Enable LACP only if a LACP device is detected

S1(config-if-range)#channel-group 1 mode active
Creating a port-channel interface Port-channel 1

           Sebagai catatan, interface port-channel adalah interface virtual yang otomatis dicreate saat mengaktifkan etherchannel pada interface. Interface port-channel ini sebagai representative dari link logical dari etherchannel. Untuk verifikasi etherchannel yang telah dibuat, dapat menggunakan perintah show etherchannel summary.

EtherChannel Load-Balancing
Dalam pelaksanaan EtherChannel, pertimbangan-pertimbangan penting tumpang tindih, dan salah satunya adalah metode load-balancing. EtherChannel menyajikan load-balancing berbasis frame, bukan berbasis bit.

EtherChannel Load-Balancing adalah pendekatan di mana aliran lalu lintas jaringan dipecah menjadi segmen-segmen kecil dan tersebar rata melalui saluran EtherChannel yang terdiri dari beberapa koneksi fisik. Sasarannya adalah memaksimalkan penggunaan konektivitas fisik yang ada dan mencegah kelebihan beban pada salah satu koneksi.

Saat lalu lintas mencapai perangkat terkoneksi dengan EtherChannel, algoritma load-balancing akan memutuskan bagaimana mendistribusikan lalu lintas ke dalam koneksi fisik yang membentuk grup EtherChannel. Berbagai algoritma dapat digunakan tergantung pada vendor perangkat jaringan atau konfigurasi yang diterapkan. Beberapa algoritma yang umum digunakan mencakup:
  1. Source-Destination IP Address : Distribusi lalu lintas berdasarkan kombinasi alamat IP sumber dan tujuan.
  2. Source-Destination MAC Address : Distribusi lalu lintas berdasarkan kombinasi alamat MAC sumber dan tujuan.
  3. Source-Port and Destination-Port : Distribusi lalu lintas berdasarkan kombinasi nomor port sumber dan tujuan (untuk protokol transport seperti TCP atau UDP).
  4. Round Robin : Distribusi lalu lintas secara bergantian ke koneksi fisik berdasarkan urutan mereka dalam grup EtherChannel.
  5. Hash-Based : Distribusi lalu lintas berdasarkan hash yang dihitung dari beberapa atribut paket, seperti alamat IP dan port.
Penetapan load-balancing dalam EtherChannel menjadi sangat vital untuk menghindari ketidakseimbangan koneksi dan memastikan efisiensi penuh dari seluruh koneksi fisik. Dengan mendistribusikan lalu lintas secara merata, perangkat jaringan dapat mengelak dari situasi di mana satu koneksi menjadi kelebihan beban sementara yang lain masih memiliki kapasitas tersisa.

Perlu diingat bahwa konfigurasi load-balancing EtherChannel memerlukan perhatian mendalam dan pemahaman yang kuat. Pemilihan algoritma yang sesuai dengan kebutuhan jaringan dan jenis lalu lintas sangatlah penting. Jika EtherChannel diimplementasikan dalam konfigurasi jaringan yang lebih luas, perlu dipastikan bahwa topologi jaringan mendukung load-balancing dan redundansi dengan efektif. Switch memutuskan frame akan melintas melalui link anggota mana berdasarkan beberapa metode, di antaranya:
  1. dst-ip : Distribusi beban berdasarkan alamat IP tujuan.
  2. dst-mac : Distribusi beban berdasarkan alamat MAC tujuan.
  3. dst-port : Distribusi beban berdasarkan nomor port tujuan.
  4. Source-Port and Destination-Port (src-dst-ip) : Distribusi beban berdasarkan alamat IP sumber dan tujuan.
  5. Source-Destination MAC Address (src-dst-mac) : Distribusi beban berdasarkan alamat MAC sumber dan tujuan.
  6. Source-Destination IP Address (src-dst-port) : Distribusi beban berdasarkan alamat IP sumber dan nomor port tujuan.
  7. src-ip : Distribusi beban berdasarkan alamat IP sumber.
  8. src-mac : Distribusi beban berdasarkan alamat MAC sumber.
  9. src-port : Distribusi beban berdasarkan nomor port sumber.
  10. dst-mixed-ip-port : Distribusi beban berdasarkan alamat IP tujuan dan nomor port tujuan.
Penggunaan metode load-balancing yang tepat sesuai dengan kebutuhan jaringan dan lalu lintas yang akan ditangani adalah kunci keberhasilan EtherChannel. Dalam kesimpulannya, konfigurasi EtherChannel yang baik adalah fondasi yang kokoh untuk jaringan yang efisien dan dapat diandalkan.
Penjelasan EtherChannel-KediriSiber

          Kita lihat bahwa scenario topologi sedikit lebih kompleks karena metode ini mempertimbangkan destinasi IP address dan destinasi port TCP/UDP. Dari gambar di atas dijelaskan bahwa :
  • Dari Src A paket-paket ke Dst A dan port 80 melalui fa0/1 pada port-channel
  • Dari Src A paket-paket dengan tujuan sama yaitu Dst A, tapi port berbeda yaitu port 25 akan melalui fa0/2 pada port-channel
  • Dari Src A paket-paket tujuan Dst B dengan port 25 akan melalui fa0/2 pada port-channel
  • Dari Src A paket-paket tujuan Dst B port 25 tidak akan melalui fa0/3 pada port-channel karena port 25 melaui interface sebelumnya yaitu fa0/2

1. src-mixed-ip-port
         Distribusi load berdasarkan source IP addressnya. Prinsipnya sama dst-mixed-ip-port namun kali ini yang dipertimbangkan adalah source-nya.

2. src-dst-mixed-ip-port
         Distribusi load berdasarkan gabungan source dan destinasi IP address dan port. Metode ini adalah metode yang terbaik saat ini. Hampir setiap path pada port-channel adalah valid path. Bayangkan saja path yang tidak valid untuk rule ini adalah saat kita memiliki pasangan dari SRC IP : PORT -> DST IP: PORT dan telah diforward melalui fa0/2, maka fa0/3 tidak bisa lagi dilalui oleh traffic yang sama. Selain itu, semua traffic dapat di forward melalui beberapa path dengan rule ini. Namun kekurangannya adalah tidak semua IOS support metode ini.
Penjelasan EtherChannel-KediriSiber
Penting untuk dipahami bahwa pemilihan metode load-balancing tergantung pada kemampuan switch, konfigurasi EtherChannel, jenis lalu lintas yang ada, dan preferensi administratif. Beberapa perangkat jaringan juga memungkinkan untuk mengkustomisasi atau mengatur metode load-balancing yang akan digunakan.

Sebagai administrator jaringan, penting untuk memilih metode load-balancing yang sesuai dengan kebutuhan jaringan Anda dan memastikan bahwa koneksi fisik dan distribusi lalu lintas diatur dengan efisien untuk menghindari beban berlebih pada beberapa link anggota sementara yang lain tetap tidak terpakai.

Penulis blog

Tidak ada komentar